
Opini: Maraknya Keterlambatan Siswa, Cerminan Disiplin yang Mulai Luntur
Fenomena keterlambatan siswa yang kian marak akhir-akhir ini patut menjadi perhatian serius. Kedisiplinan merupakan salah satu fondasi utama dalam dunia pendidikan. Namun, ketika banyak siswa datang terlambat ke sekolah, hal ini menunjukkan adanya masalah yang tidak bisa dianggap sepele.
Keterlambatan bukan sekadar soal jam datang, tetapi juga mencerminkan sikap tanggung jawab dan penghargaan terhadap waktu. Siswa yang sering terlambat berpotensi kehilangan materi pelajaran, mengganggu konsentrasi kelas, bahkan merusak budaya disiplin di lingkungan sekolah. Jika hal ini dibiarkan, lambat laun akan menumbuhkan kebiasaan buruk dan melemahkan karakter generasi muda.
Faktor penyebab keterlambatan cukup beragam, mulai dari kurangnya manajemen waktu siswa, faktor keluarga, hingga kebiasaan malas bangun pagi. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa lemahnya pengawasan dan pembiasaan dari lingkungan juga turut berpengaruh.
Oleh karena itu, semua pihak harus mengambil peran. Siswa perlu menumbuhkan kesadaran diri akan pentingnya disiplin waktu. Orang tua harus lebih aktif mengawasi serta memberi contoh kedisiplinan di rumah. Sementara itu, pihak sekolah perlu menegakkan aturan secara konsisten agar siswa memahami konsekuensi dari keterlambatan.
Pada akhirnya, keterlambatan siswa bukan sekadar masalah kecil, melainkan tantangan serius dalam pembentukan karakter. Disiplin waktu adalah bekal penting bagi masa depan, sehingga harus ditanamkan sejak dini demi melahirkan generasi yang bertanggung jawab dan berintegritas.
Salah satu contoh peran pihak sekolah dalam menanggulangi masalah keterlambatan siswa. Di MTs Madarijul Huda menjalankan aturan sanksi bagi siswa yang terlambat dengan membaca Asma'ul Husna atau surat Yasin di halaman Madrasah. Sehingga meskipun tidak menjamin seratus persen berhasil, minimal dapat mengurangi masalah maraknya keterlambatan siswa dalam hal masuk sekolah.
Komentar
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Opini: Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu
Dalam dunia pendidikan, sering kali kita terpesona oleh gelar, nilai tinggi, dan prestasi akademik. Namun, di balik semua itu, ada sesuatu yang jauh lebih berharga daripada sekadar peng
Opini: Mengalahkan Rasa Malas Kunci Membuka Masa Depan
Setiap dari kita pasti pernah merasakan bisikan lembut kemalasan. Ia datang diam-diam, menawarkan kenyamanan instan berupa tunda-menunda, menukar buku dengan gawai, dan mengganti jadwal
Opini: Kebiasaan Salah dalam Berjilbab, Rambut di Jidat Masih Terlihat
Di kalangan pelajar, jilbab sudah menjadi hal yang lumrah. Hampir setiap siswi memakainya, baik di sekolah maupun di luar. Namun, ada satu kebiasaan yang sering saya perhatikan, yaitu m
Opini: Pentingnya Menerapkan Pembelajaran yang Menyenangkan di era Modern.
Pembelajaran merupakan proses penting dalam membentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Namun, sering kali siswa merasa jenuh ketika proses belajar hanya berlangsung satu arah
MARAKNYA BULLYING DENGAN MEMANGGIL NAMA TEMAN MENGGUNAKAN NAMA ORANG TUA
Fenomena bullying di kalangan pelajar sering muncul dalam berbagai bentuk. Salah satunya yang cukup marak adalah kebiasaan memanggil teman dengan nama orang tuanya. Sekilas, hal ini dia
TAWAKKAL, BERDO'A DAN BERUSAHA
Aina saraswati Humaira adalah salah satu siswi disekolah MTs Madarijul Huda ia sangat ramah,baik,pintar dalam bidang bahasa arab dan ia pun tak pernah memakai pakaian yang terbuka, dise
Tulisan yang menarik