
Opini: Mengalahkan Rasa Malas Kunci Membuka Masa Depan
Setiap dari kita pasti pernah merasakan bisikan lembut kemalasan. Ia datang diam-diam, menawarkan kenyamanan instan berupa tunda-menunda, menukar buku dengan gawai, dan mengganti jadwal belajar dengan waktu luang tak terarah. Narasi ini sangat berbahaya, sebab jika dibiarkan, kemalasan bukan hanya sekadar "malas," melainkan sebuah penghambat nyata yang berdiri tegak di antara diri kita yang sekarang dan diri kita yang sukses di masa depan.
Malas biasanya berakar dari dua hal: kurangnya energi (semangat) atau hilangnya peta jalan (tujuan). Tanpa tujuan yang jelas, belajar terasa seperti berjalan di kegelapan; kita cepat lelah karena tidak tahu kapan dan di mana garis akhir itu berada. Padahal, belajar adalah investasi terpenting yang bisa kita tanamkan pada diri sendiri. Ia adalah bekal, senjata, dan kunci yang akan membuka pintu-pintu peluang di masa depan..
Strategi Praktis Melawan Bisikan Penundaan
Kabar baiknya, kemalasan bukanlah hanya takdir semata. Kalaupun kemalasan itu taqdir namun perlu kita ketahui bahwasannya taqdir itu ada taqdir mu'allaq dan taqdir mubrom, Taqdir yang dapat diusahakan dan taqdir yang sudah tidak bisa diusahakan. Mungkin kita bisa memasukkan kebiasaan malas dalam kategori taqdir mu'allaq. artinya kebiasaan malas itu adalah kebiasaan yang bisa kita ubah. Untuk memenangkan pertempuran ini, kita butuh strategi yang matang:
-
Pancangkan Tujuan yang Menggugah Jiwa: Kita harus mulai dengan bertanya: Mengapa saya melakukan ini? Tetapkan tujuan yang spesifik dan menggetarkan (misalnya, "Saya harus menguasai materi ini agar bisa diterima di universitas impian"). Tujuan yang jelas memberi kita alasan kuat untuk bangun dan berjuang, mengubah belajar dari beban menjadi jembatan menuju impian.
-
Ciptakan Ritme, Bukan Beban: Jangan tunggu datangnya mood. Kalahkan kemalasan dengan kedisiplinan. Buatlah jadwal belajar yang teratur dan perlakukan itu seperti janji penting yang tak bisa dibatalkan. Ingatlah, lebih baik belajar selama 30 menit setiap hari secara konsisten daripada maraton 8 jam yang melelahkan hanya sehari sebelum ujian. Konsistensi membangun kebiasaan, dan kebiasaan mengalahkan kemalasan.
-
Hapus "Vampir Energi": Lingkungan belajar yang kacau adalah tempat berkembang biak bagi distraksi. Identifikasi dan eliminasi gangguan utama—seringnya adalah ponsel yang diletakkan di samping buku. Fokus penuh selama 45 menit lebih berharga daripada tiga jam belajar sambil sesekali mengecek notifikasi.
-
Rayakan Kemenangan Kecil: Motivasi bukan hanya tentang cambuk, tapi juga tentang wortel. Setelah berhasil menyelesaikan target belajar harian atau menguasai satu bab yang sulit, berikanlah hadiah kecil pada diri sendiri—es krim, istirahat singkat, atau episode serial favorit. Penghargaan ini memperkuat siklus positif, melatih otak bahwa usaha = kesenangan, bukan penderitaan.
Pada akhirnya, masa depan yang cerah bukanlah hadiah undian. Ia adalah hasil dari serangkaian keputusan sulit yang kita buat hari ini. Rasa malas bisa diatasi dengan tekad baja dan disiplin yang konsisten.
Mari kita yakini bahwa kekuatan untuk mengubah nasib kita ada di tangan kita sendiri, dimulai dari meja belajar, saat ini juga.
Nabila Rohmatin Najwa 9A/2025
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Opini: Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu
Dalam dunia pendidikan, sering kali kita terpesona oleh gelar, nilai tinggi, dan prestasi akademik. Namun, di balik semua itu, ada sesuatu yang jauh lebih berharga daripada sekadar peng
Opini: Kebiasaan Salah dalam Berjilbab, Rambut di Jidat Masih Terlihat
Di kalangan pelajar, jilbab sudah menjadi hal yang lumrah. Hampir setiap siswi memakainya, baik di sekolah maupun di luar. Namun, ada satu kebiasaan yang sering saya perhatikan, yaitu m
Opini: Pentingnya Menerapkan Pembelajaran yang Menyenangkan di era Modern.
Pembelajaran merupakan proses penting dalam membentuk pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Namun, sering kali siswa merasa jenuh ketika proses belajar hanya berlangsung satu arah
Opini: Maraknya Keterlambatan Siswa, Cerminan Disiplin yang Mulai Luntur
Fenomena keterlambatan siswa yang kian marak akhir-akhir ini patut menjadi perhatian serius. Kedisiplinan merupakan salah satu fondasi utama dalam dunia pendidikan. Namun, ketika banyak
MARAKNYA BULLYING DENGAN MEMANGGIL NAMA TEMAN MENGGUNAKAN NAMA ORANG TUA
Fenomena bullying di kalangan pelajar sering muncul dalam berbagai bentuk. Salah satunya yang cukup marak adalah kebiasaan memanggil teman dengan nama orang tuanya. Sekilas, hal ini dia
PENTINGNYA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DESAIN GRAFIS DI MADRASAH
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu penunjang penting dalam mengembangkan potensi dan keterampilan siswa di madrasah. Di Madrasah Tsanawiyah Madarijul Huda, kegiatan ekstrakur
TAWAKKAL, BERDO'A DAN BERUSAHA
Aina saraswati Humaira adalah salah satu siswi disekolah MTs Madarijul Huda ia sangat ramah,baik,pintar dalam bidang bahasa arab dan ia pun tak pernah memakai pakaian yang terbuka, dise